Pengertian Cerpen

pengertian cerpen menurut para ahli sastra - pengertian cerpen dan novel - pengertian cerpen dan contohnya - pengertian cerpen menurut kbbi - pengertian cerpen dan ciri-cirinya -pengertian cerpen novel roman - pengertian cerpen dan unsur-unsurnya - pengertian cerpen dan ciri ciri cerpen - pengertian cerpen menurut para ahli bahasa - pengertian cerpen menurut para ahli beserta daftar pustaka - pengertian cerpen menurut kamus besar bahasa indonesia lengkap - pengertian cerpen dan pantun - pengertian cerpen wikipedia - pengertian cerpen dan puisi - pengertian cerpen masa kini - pengertian cerpen dan dongeng - pengertian cerpen keluarga dan anak - pengertian cerpen abstrak orientasi komplikasi evaluasi resolusi koda - pengertian cerpen absurd - pengertian cerpen antologi - pengertian cerpen bahasa jawa - pengertian cerpen creative comedy - pengertian cerpen dan strukturnya - pengertian cerpen dan prosa - pengertian cerpen dan drama - pengertian cerpen ekspresionis - pengertian cerpen ekspresionisme - pengertian cerpen ekstrinsik - pengertian esai cerpen - pengertian cerpen secara etimologi - pengertian cerpen menurut edgar allan poe - pengertian dan fungsi cerpen - pengertian cerpen fiktif, fiksi, fantasi, non fiksi, science fiction - definisi cerpen, arti cerpen

Pengertian Cerpen – Cerpen (cerita pendek) adalah cerita yang relatif singkat dan menceritakan peristiwa kehidupan yang kompleks. Peristiwa yang diceritakan berdasarkan kejadian-kejadian yang ada di masyarakat. Cerpen merupakan cerita rekaan yang lebih mengarah pada peristiwa tidak terlalu kompleks dan relatif pendek serta bersifat fiktif (tidak benar-benar terjadi, tetapi dapat terjadi di mana pun dan kapan pun).

Cerita pendek adalah cerita yang pada hakikatnya merupakan salah satu wujud pernyataan seni yang menggunakan bahasa sebagai media komunikasi. Sebagai wujud pernyataan seni, dalam hal ini seni sastra, cerita pendek tentunya memiliki persamaan dengan bentuk-bentuk karya sastra lain seperti novel, drama, dan sajak (Sutawijaya dan Rumini, 1996: 1).

Cerpen adalah fiksi pendek yang selesai dibaca dalam “sekali duduk” (Sumardjo, 2007: 202).

Cerpen merupakan cerita yang pendek, akan tetapi berapa ukuran panjang pendek itu memang tidak ada aturannya (Nurgiyantoro, 2012: 10).

Cerita pendek dapat diartikan sebagai cerita berbentuk prosa pendek. Ukuran pendek di sini bersifat relatif (Suyanto, 2012: 46).

Lebih menspesifikasikan yaitu cerita pendek adalah cerita yang panjangnya sekitar 5000 kata atau kira-kira 17 halaman kuarto spasi rangkap yang terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri (Notosusanto dalam Tarigan 2011: 180).
Cerita pendek pada dasarnya adalah cerita yang menceritakan: hal (benda atau manusia, juga keadaan), dan peristiwa (Sutawijaya dan Rumini, 1996: 3).

Cerpen (shortstory) meruapakan salah satu karya sastra yang sekaligus dibuat fiksi. Menurut Sumardjo (2007: 92), cerpen adalah seni keterampilan menyajikan cerita. Oleh karena itu, seorang penulis harus memiliki ketangkasan menulis dan menyusun cerita yang menarik. Perbedaan antara cerpen dengan novel dapat dilihat dari segi bentuk atau panjang ceritanya.

Edgar Alan Poe (via Nurgiyantoro, 2002:10), menyatakan bahwa cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam, suatu hal yang kiranya tidak bisa dilakukan untuk sebuah novel.

Stanton (2007: 75) mengungkapkan bahwa lazimnya cerpen terdiri atas lima belas ribu kata atau sekitar lima puluhan halaman.

Sayuti (2009: 13), bahwa panjang cerpen berkisar 1000-1500 kata sehingga panjang cerpen dapat dibaca dalam waktu baca yang tidak lama. Namun, keduanya mempunyai unsur yang sama yaitu alur cerita, tokoh cerita, judul, latar cerita, tema, sudut pandang, diksi dan bahasa. Hal yang membedakan adalah cerpen hanya memiliki satu konflik, satu tema pokok dan satu klimaks.

Sayuti (2000: 9) bahwa cerpen merupakan karya prosa fiksi yang dapat selesai dibaca dalam sekali duduk dan ceritanya cukup dapat dapat membangkitkan efek tertentu dalam diri pembaca. Dengan kata lain, sebuah kesan tunggal dapat diperoleh dalam sebuah cerpen dalam sekali baca. Selanjutnya Sayuti mengungkapkan bahwa sebuah cerpen biasanya memiliki plot yang diarahkan pada insiden atau peristiwa tunggal. Sebuah cerpen biasanya didasarkan pada insiden tunggal yang memiliki signifikansi besar bagi tokohnya. Di samping hal tersebut, kualitas watak tokoh dalam cerpen jarang dikembangkan secara penuh karena pengembangan semacam itu membutuhkan waktu, sementara pengarang sendiri sering kurang memiliki kesempatan untuk itu. Tokoh dalam cerpen biasanya langsung ditunjukan karakternya.

Sumardjo dan Saini K.M. (1994:30) mendefinisikan cerpen berdasarkan makna katanya, yaitu cerita berbentuk prosa yang relatif pendek. Kata „pendek‟ dalam batasan ini tidak jelas ukurannya. Ukuran pendek di sini diartikan sebagai: dapat dibaca sekali duduk dalam waktu kurang dari satu jam. Dikatakan pendek juga karena genre ini hanya mempunyai efek tunggal, karakter, plot, dan “setting” yang terbatas, tidak beragam dan tidak kompleks.

Rahmanto dan Hariyanto (1998:1.26) mengemukakan bahwa ciri khas dalam suatu cerpen bukan menyangkut panjang pendeknya tuturan, berapa jumlah kata dan halaman untuk mewujudkannya, tetapi terlebih pada lingkup permasalahan yang ingin disampaikannya. Lebih lanjut Rahmanto dan Hariyanto (1998:1.29) menegaskan bahwa suatu karya sastra dapat dogolongkan ke dalam bentuk cerpen apabila kisahan dalam cerpen tersebut memberikan kesan tunggal yang dominan, memusatkan diri pada satu tokoh atau beberapa orang tokoh dalam satu situasi, dan pada satu saat. Kriterianya bukan berdasarkan panjang pendeknya halaman yang dipergunakan, tetapi lebih pada peristiwa yang tunggal, dan diarahkan pada peristiwa yang tunggal itu.

Menurut Sumardjo dan Saini K.M. (1994:30), cerita pendek dapat dibagi dalam tiga kelompok, yakni cerita pendek, cerita pendek yang panjang (long short story), cerita pendek yang pendek (short – short story). Sumardjo dan Saini K.M. (1994:31) juga berpendapat bahwa apapun istilahnya, ciri hakiki cerpen adalah tujuan untuk memberikan gambaran yang tajam dan jelas, dalam bentuk yang tunggal, utuh, dan mencapai efek tunggal pula pada pembacanya.
Sumardjo dan Saini K.M. (1994:36-37) meninjau pengertian cerpen berdasarkan sifat rekaan („fiction‟) dan sifat naratif atau penceritaan. Dilihat dari sifat rekaan („fiction‟), cerpen bukan penuturan kejadian yang pernah terjadi, berdasarkan kenyataan kejadian yang sebenarnya, tetapi murni ciptaan saja yang direka oleh pengarangnya. Meskipun demikian, cerpen ditulis berdasarkan kenyataan kehidupan. Dalam membaca cerpen, pembaca tidak sekedar membaca kisah lamunan, tetapi dapat menghayati pengalaman dari cerita yang disajikan serta ikut mengalami peristiwa-peristiwa, perbuatan-perbuatan, pikiran dan perasaan, keputusan-keputusan, dan dilema-dilema yang tampak dalam cerita. Sementara itu dilihat dari sifat naratif atau penceritaan, cerpen bukanlah deskripsi atau argumentasi dan analisis tentang sesuatu hal, tetapi ia merupakan cerita.


Unsur-Unsur Cerpen
- Tokoh
- Alur/plot
- Latar
- Judul
- Sudut pandang
- Gaya dan nada
- tema

Keyword: pengertian cerpen menurut para ahli sastra - pengertian cerpen dan novel - pengertian cerpen dan contohnya - pengertian cerpen menurut kbbi - pengertian cerpen dan ciri-cirinya -pengertian cerpen novel roman - pengertian cerpen dan unsur-unsurnya - pengertian cerpen dan ciri ciri cerpen - pengertian cerpen menurut para ahli bahasa - pengertian cerpen menurut para ahli beserta daftar pustaka - pengertian cerpen menurut kamus besar bahasa indonesia lengkap - pengertian cerpen dan pantun - pengertian cerpen wikipedia - pengertian cerpen dan puisi - pengertian cerpen masa kini - pengertian cerpen dan dongeng - pengertian cerpen keluarga dan anak - pengertian cerpen abstrak orientasi komplikasi evaluasi resolusi koda - pengertian cerpen absurd - pengertian cerpen antologi - pengertian cerpen bahasa jawa - pengertian cerpen creative comedy - pengertian cerpen dan strukturnya - pengertian cerpen dan prosa - pengertian cerpen dan drama - pengertian cerpen ekspresionis - pengertian cerpen ekspresionisme - pengertian cerpen ekstrinsik - pengertian esai cerpen - pengertian cerpen secara etimologi - pengertian cerpen menurut edgar allan poe - pengertian dan fungsi cerpen - pengertian cerpen fiktif, fiksi, fantasi, non fiksi, science fiction - definisi cerpen, arti cerpen
Previous
Next Post »